Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional , Kabupaten Bogor Tingkatkan Kegiatan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)

Cibinong – Sebagai wujud kepedulian dan penghargaan terhadap orang lanjut usia yang telah berusia 60 tahun, Pemerintah mencanangkan Hari Lanjut Usia Nasional sejak 29 Mei 1996. Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HALUN) ke – 21 tingkat Kabupaten Bogor tahun 2017 dilaksanakan pada 23 Mei 2017 dengan mengambil tema GIATKAN GERMAS, Wujudkan Lansia Sehat, Aktif, Mandiri dan Produktif.  Gerakan Masyarakat untuk Hidup Sehat (GERMAS) adalah gerakan bersama yang memiliki beberapa tujuan mulai dari menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kesakitan, kematian maupun kecacatan; menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas; menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan. Perbaikan lingkungan dan perubahan perilaku kearah yang lebih sehat perlu dilakukan secara sistematis dan terencana oleh semua komponen bangsa. Untuk itu GERMAS menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik.

Untuk mewujudkan pelayanan dan pemeliharaan kesehatan secara menyeluruh pada lanjut usia yang berkualitas dan dalam rangka memperingati HALUN ke-21, melalui Gerak Sehat Lansia Se-Kabupaten Bogor maka rangkaian kegiatan Hari Lanjut Usia Nasional dipusatkan di seluruh puskesmas di wilayah kabupaten Bogor. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan  yaitu :

  1. Senam bersama lansia.
  2. Pelayanan dan penyuluhan secara serentak di seluruh 6 wilayah puskesmas tentang : Puskesmas santun Lansia, pelayanan PTM melalui pemeriksaan IVA dan SADARNIS, penyuluhan bahaya Rokok (KTR) dan sosialisasi GERMAS.
  3. Lomba senam CERDIK dan yel-yel GERMAS.
  4. Workshop sehari tentang Pelayanan Lansia Terpadu, Berkelanjutan dan terintegrasi antara Pelayanan Primer dan Lanjutan di Rumah Sakit.

Berdasarkan INPRES No. 1 tahun 2017 mengenai GERMAS dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan preventif hidup sehat guna meningkatkan produktifitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit. Fokus kegiatan GERMAS tahun2017 dipusatkan pada peningkatan aktifitas fisik, makan buah dan sayur, dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Melalui rangkaian kegiatan GERMAS tahun 2017 diharapkan nantinya pelayanan yang berkelanjutan dari semua instiutusi pelayanan baik di Puskesmas dan RS dapat menjamin upaya peningkatan status kesehatan lanjut usia menuju lansia yang Sehat, Mandiri, Aktif dan Produktif di Kabupaten Bogor.

Dalam sambutannya di acara peringatan HALUN  ke-21 tingkat Kabupaten Bogor tahun 2017, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Drg.Tri Wahyu Harini,MM. Mkes  mengatakan, sesuai visi Kabupaten Bogor untuk menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia, maka Umur Harapan Hidup (UHH) menjadi salah satu pencirinya. Salah satu dampak keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia adalah terjadinya penurunan angka kelahiran, angka kesakitan dan angka kematian serta peningkatan UHH penduduk Indonesia. Meningkatnya UHH dari 68,6 tahun pada tahun 2004 menjadi 69,8 pada tahun 2010 (BPS 2005), dan menjadi 70,8 tahun pada tahun 2015 (Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, BPS 2013) dan selanjutnya diproyeksikan terus bertambah, mengakibatkan peningkatan jumlah penduduk lanjut usia secara signifikan di masa yang akan datang.

Hasil sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwa Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia, yang mencapai 18,1 juta jiwa atau 7,6 persen dari total penduduk. BPS (2013) memproyeksikan jumlah penduduk lansia (60+) diperkirakan akan meningkat menjadi 27,1 juta jiwa pada tahun 2020, menjadi 33,7 juta jiwa pada tahun 2025 dan 48,2 juta jiwa tahun 2035.

Untuk meningkatkan UHH mutlak diperlukan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan lansia. Selama ini telah dilakukan kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, namun sampai saat ini hasilnya belum optimal. Untuk itu, sejalan dengan kebijakan Kementrian Kesehatan dalam kesehatan usia lanjut yaitu meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lanjut usia untuk mencapai masa tua yang bahagia, mandiri, produktif dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat diperlukan suatu strategi dalam pembinaan kesehatan usia lanjut agar lebih efektif dengan lebih menekankan upaya promotif dan preventif.

Kabupaten Bogor yang memiliki 101 Puskesmas tersebar di 40 Kecamatan, belum terkoordinasinya kerjasama lintas program dan lintas sektor membuat kegiatan program lansia masih belum berjalan optimal. Di tahun 2016, pencapaian pelayanan kesehatan lansia di Kabupaten Bogor sebesar  57,1 % untuk cakupan Pra Lansia dan 70,84% untuk cakupan Lansia dengan jumlah Posbindu Lansia 496 tersebar di 434 Desa/Kelurahan.

Semakin bertambahnya usia membuat seseorang semakin besar kemungkinan untuk mengalami permasalahan fisik, jiwa, spiritual, ekonomi dan sosial. Salah satu permasalahan yang sangat mendasar pada lansia adalah masalah kesehatan karena proses degeneratif yang ditunjukkan oleh data pola penyakit pada lansia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, penyakit terbanyak pada lanjut usia terutama adalah penyakit tidak menular antara lain hipertensi, osteoartritis, masalah gigi-mulut, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dan diabetes mellitus (DM). Masalah utama bagi para lanjut usia adalah pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan, oleh karena itu perlu dikembangkan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan upaya peningkatan, pencegahan,dan pemeliharaan kesehatan di samping upaya penyembuhan dan pemulihan.

Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan. Upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia ditujukan untuk menjaga agar para lanjut usia tetap sehat, mandiri, aktif dan produktif secara sosial dan ekonomi sehingga untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah berkewajiban untuk menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan memfasilitasi pengembangan kelompok lanjut usia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor  Drg.Tri Wahyu Harini, MM. Mkes  menambahkan bahwa pembinaan kesehatan dengan pendekatan siklus hidup yang dimulai sejak dari seorang ibu mempersiapkan kehamilannya, sampai bayinya lahir dan berkembang menjadi anak, remaja, dewasa, dan pralanjut usia, akan sangat menentukan kualitas kehidupan dan kesehatan di saat memasuki masa lanjut usia. Ibu hamil yang rajin memeriksakan kehamilannya mempunyai peluang besar untuk melahirkan bayi yang sehat dengan berat badan lahir normal. Apabila di dalam semua tahapan siklus hidup selanjutnya, bayi ini mendapatkan intervensi dan pelayanan kesehatan sesuai standar, maka dampaknya sangat besar terhadap pencapaian lanjut usia yang sehat, mandiri, aktif dan produktif.

Meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia juga akan mempengaruhi angka beban ketergantungan. Rasio ketergantungan penduduk tua (old dependency ratio) adalah angka yang menunjukkan tingkat ketergantungan penduduk tua terhadap penduduk usia produktif. Angka tersebut merupakan perbandingan antara jumlah penduduk tua (60 tahun ke atas) dengan jumlah penduduk produktif (15-59 tahun). Untuk mengurangi beban ketergantungan ini upaya yang dilakukan agar penduduk lanjut usia bisa hidup mandiri dan tetap produktif harus ditingkatkan. (AR)