Bogor, 7 Juli 2025 — Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor bergerak cepat dalam penanganan darurat bencana banjir dan longsor yang terjadi di 18 kecamatan wilayah Kabupaten Bogor sejak awal Juli 2025. Bencana ini menimbulkan korban jiwa dan mengakibatkan warga mengungsi, terutama di wilayah Klapanunggal, Cileungsi, Cisarua dan Megamendung.
Sebagai bagian dari respon cepat Pemerintah Daerah, Dinas Kesehatan melalui Puskesmas mendirikan posko kesehatan darurat di berbagai titik bencana dan pengungsian. Tim medis dan tenaga kesehatan dikerahkan ke lapangan untuk memberikan layanan kesehatan langsung kepada para korban dan pengungsi, termasuk pemeriksaan umum, pengobatan, serta penanganan penyakit yang rawan menyebar di situasi darurat seperti ISPA, diare, dan penyakit kulit.
“Kami aktifkan seluruh tim Puskesmas terdekat dan PSC 119 agar dapat menjangkau masyarakat terdampak secepat mungkin. Posko kesehatan dilengkapi logistik obat-obatan, alat medis, serta ambulans untuk rujukan darurat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr. Fusia Meidiawaty.
Selain itu, layanan Public Safety Center (PSC) 119 yang terhubung dengan Command Center 112 menjadi jalur utama koordinasi evakuasi medis. Dalam kondisi darurat, panggilan 112 atau 119 langsung terhubung ke pusat kendali untuk mengirim tenaga medis maupun ambulans.
Tak hanya itu, Dinas Kesehatan juga mengerahkan tim TIM Reaksi Cepat (TRC) yang sebelumnya telah dilatih dan disertifikasi. Tim ini bertugas melakukan layanan mobile ke lokasi terdampak, terutama di daerah yang sulit diakses kendaraan besar.
Di bidang pencegahan, edukasi dan penyuluhan kesehatan terus dilakukan agar masyarakat di pengungsian menjaga sanitasi, makanan, dan air bersih. Petugas lingkungan juga dikerahkan untuk melakukan fogging dan pemantauan potensi wabah pasca-bencana.